Manajemen Keperawatan
METODE ASUHAN KEPERAWATAN PRIMER
BAB I
Pendahuluan
1. Latar belakang
Seorang petugas kesehatan mempunyai tanggung
jawab terhadap pelayanan kesehatan penduduk di suatu daerah. Daerah tanggung
jawabnya bias hanya satu desa atau satu daerah distrik. Kesulitan pelayanan
kesehatan yang harus di atasi selalu ada dan tidak tergantung besar kecilnya
daerah yang menjadi tanggung jawabnya.
Dalam bagian IV ini akan di bicarakan praktek
pelayanan kesehatan masyarakat yang secara garis besar telah di bicarakan pada
bagian I,II, dan III. Petugas kesehatan yang telah di beri tugas mengatur
kegiatan pelayanan lebih dulu melakukan pendekatan kepada penduduk untuk
merencanakan dan memprakarsai program kesehatan. Sebelum membicarakan soal
mengatur kegiatan pelayanan kesehatan harus di pertimbangkan secara terinci :
Ø bagaimana mengelolah
pelayanan kesehatan primer dalam masyarakat, dan
Ø Bagaimana meningkatkan
jangkauan pelayanan kesehatan dengan cara mengembangkan program, agar penduduk
dapat menolong dirinya sendiri.
Metode Keperawatan Primer
Ø Metode ini pertama kali
diperkenalkan di Inggris oleh Lydia Hall (1963) ini
merupakan sistem dimana seorang perawat bertanggung jawab selama 24 Jam sehari,
7 hari per minggu,ini merupakan metode yang memberikan perawatan secara
komprehensif, individual dan konsisten. Metode keperawatan primer membutuhkan
pengetahuan keperawatan dan keterampilan manajemen. Perawat primer mempunyai
tugas mengkaji dan membuat prioritas setiap kebutuhan pasien, mengidentifikasi
diagnosa keperawatan, mengembangkan rencana keperawatan, dan mengevaluasi
keefektivitasan perawatan. Sementara perawat yang lain menjalankan tindakan
keperawatan, perawat primer mengkoordinasi perawatan dan menginformasikan
tentang kesehatan pasien kepada perawat atau tenaga kesehatan lainnya.
Keperawatan Primer melibatkan semua aspek peran profesional, termasuk
pendidikan kesehatan, advokasi, pembuatan keputusan, dan kesinambungan
perawatan. Perawat primer merupakan manager garis terdepan bagi perawatan
pasien dengan segala akuntabilatas dan tanggung jawab yang menyertainya.
Ø Adalah
pemberian askep yang ditandai dengan keterikatan kuat dan terus menerus antara pasien
dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan mengkoordinasikan
askep selama pasien dirawat.
Tugas perawat primer adalah :
- Menerima pasien
- Mengkaji kebutuhan
- Membuat tujuan, rencana, pelaksanaan dan evaluasi.
- Mengkoordinasi pelayanan
- Menerima dan menyesuaikan rencana
- menyiapkan penyuluhan pulang
Konsep dasar :
1. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat
2. Ada otonomi
3. Ada keterlibatan pasien dan keluarganya
Ketenagaan :
1. Setiap perawat primer adalah perawat bed. side.
2. Beban kasus pasien maksimal 6 pasien untuk 1 perawat
3. Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal.
4. Perawat profesional sebagai primer d.an perawat non profesional sebagai asisten.
Kepala bangsal :
1. Sebagai konsultan dan pengendali mtu perawat primer
2. Orientasi dan merencanaka karyawan baru.
3. Menyusun jadwal dinas
4. Memberi penugasan pada perawat asisten.
Kelebihan dari metode perawat primer ini adalah :
- Mendorong kemandirian perawat.
- Ada keterikatan pasien dan perawat selama dirawat
- Berkomunikasl !angsung denga! Dokter
- Perawatan adalah perawatan komfrehensif
Sedangkan kelemahannya/kekurangannya adalah :
- Perlu kualitas dan
- kuantitas tenaga perawat,
. Metode perawatan primer. Askep yang diberikan dilaksanakan oleh seorang perawat yang melayani kepentingan pasien dari datang sampai pulang dan maksimal 6 orang pasien yang dilayani. Diperlukan tenaga bantuan/perawt pembantu/asisten
Tugas perawat primer adalah :
- Menerima pasien
- Mengkaji kebutuhan
- Membuat tujuan, rencana, pelaksanaan dan evaluasi.
- Mengkoordinasi pelayanan
- Menerima dan menyesuaikan rencana
- menyiapkan penyuluhan pulang
Konsep dasar :
1. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat
2. Ada otonomi
3. Ada keterlibatan pasien dan keluarganya
Ketenagaan :
1. Setiap perawat primer adalah perawat bed. side.
2. Beban kasus pasien maksimal 6 pasien untuk 1 perawat
3. Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal.
4. Perawat profesional sebagai primer d.an perawat non profesional sebagai asisten.
Kepala bangsal :
1. Sebagai konsultan dan pengendali mtu perawat primer
2. Orientasi dan merencanaka karyawan baru.
3. Menyusun jadwal dinas
4. Memberi penugasan pada perawat asisten.
Kelebihan dari metode perawat primer ini adalah :
- Mendorong kemandirian perawat.
- Ada keterikatan pasien dan perawat selama dirawat
- Berkomunikasl !angsung denga! Dokter
- Perawatan adalah perawatan komfrehensif
Sedangkan kelemahannya/kekurangannya adalah :
- Perlu kualitas dan
- kuantitas tenaga perawat,
. Metode perawatan primer. Askep yang diberikan dilaksanakan oleh seorang perawat yang melayani kepentingan pasien dari datang sampai pulang dan maksimal 6 orang pasien yang dilayani. Diperlukan tenaga bantuan/perawt pembantu/asisten
Bekerja di masyarakat
Berbagai macam keperluan
kesehatan yang di bahas pada bagian III seperti uang, manusia dan perlengkapan
adalah sumber daya yang di butuhkan petugas kesehatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.Petugas kesehatan yang menjadi penghubung
dengan pusat kesehatan mempunyai kewajiban khusus untuk membantu petugas
kesehatan desa, selain menjadi penghubung antara petugas kesehatan tingkat desa
dan tingkat pusat.Petugas baru terutama yang menjabat sebagai
pimpinan pertama kali harus mengenal keadaan penduduk setempat,
menyelidiki masalah-masalah yang di hadapi penduduk dan mencari tahu kebutuhan
mereka dari petugas yang lain atau dari pemuka masyarakat.
Banyak masalah penting yang
kelihatannya bukan masalah kesehatan tetapi mempunyai dampak terhadap masalah
kesehatan.Seperti perumahan yang jelek dan malnutrisi dapat mempunyai akibat
buruk terhadap masalah kesehatan. Masalah-masalah itu dapat di rujuk di sector lain,
misalnya yang menyangkut pendidikan dan pertanian. Yang lain mungkin dapat di
atasi penduduk sendiri dengan bantuan dan saran dari petugas kesehatan.
Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan
Suatu masalah besar yang di
hadapi beberapa negara, yaitu banyak keluargayang tidak
dapat di capai pelayanan kesehatan atau tidak dapat di jangkau oleh system
kesehatan.Bagaimana seorang petugas kesehatan primer dapat memberikan pelayanan
kesehatan kepada penduduk yang demikian banyak, terutam kepada mereka yang
bertempat tinggal sejauh 10 km sampai 20 km dari pusat pelayanan kesehatan?
Salah satu cara untuk mengatasi hal ini ialah bekerja sama dengan penduduk atau
menggunakan sumber daya masyarakat. Dengan cara demikian beberapa tugas pelayanan
kesehatan dapat di lakukan oleh penduduk sendiri bersama dengan petugas
kesehatan primer yang mengadakan kunjungan pada hari-hari tertentu. Penduduk
akan menyarankan penderita penyakit atau kepada siapasaja yang membutuhkan
nasihat perawatan yang lebih baik, untuk datang kepada petugas kesehatan
primer, perawat atau di depot obat atau pusat kesehatan.
2. Merencanakan kegiatan kesehatan
Perencanaan mulai sebagai suatu ide atau
karena perhatian terhadap sesuatu situasi yang khusus.
Perencanaan suatu program dapat dilakukan pada
setiap tingkat dari system.Meskipun demikian, biasanya kebijaksanaan umum dan
petunjuk suatu system kesehatan telah di gariskan oleh departemen
kesehatan.System tingkat menengah berfungsi menginterpretasikan kebijaksanaan
di tingkat local, merencanakan pelaksanaannya dan mengamati
bagaimana pelaksanaannya.
Seperti telah kita ketahui dalam pendahuluan
bab ini, bahwa ada lima langkah dalam merencanakan program seperti di bawah ini
:
1. Melihat situasi, mengumpulkan fakta
2. Memilih masalah utama
3. Menyusun tujuan dan target
4. Meninjau hambatan dan keterbatasan
5. Menyiapkan atau membuat perencanaan
1) Melihat situasi;
Keterangan yang di perlukan dalam merencanakan pelayanan
kesehatan :
Ø Keadaan kesehatan, penyakit dan kesakitan
Ø Keadaan masyarakat
Ø Organisasi pelayanan kesehatan
Ø Staf kesehatan
Ø Sumber daya lain
2) Memilih masalah utama
Di sini ada dua definisi atau batasan mengenai masalah:
Ø Suatu masalah adalah suatu halangan atau rintangan yang tampak
ada antara keadaan sekarang dengan tujuan yang harus kita wujudkan.
Ø Suatu masalah adalah, adanya perbedaan yang dapat di rasakan
antara apa yang sekarang ada dengan apa yang seharusnya ada.
3) Menyusun tujuan
Menyusun tujuan merupakan langkah positif
menuju perbaikan kesehatan, karena tujuan adalah keadaan lebih baik yang di
harapkan dan akan di usahakan terwujudnya. Kadangkala pengobatan dan perawatan
yang di berikan setiap tahunnya tidak menunjukkan perbaikkan kesehatan
masyarakat.Kalau pun ada hasilnya hanyalah kecil sekali.Hal ini terjadi karena
kegiatan usaha kesehatan tujuannya tidak di rumuskan secara jelas.Dengan tujuan
yang jelas dan tersusun menurut tingkat kepentingannya, maka setiap kegiatan kesehatan
yang telah di lakukan dapat terus di nilai.Pada akhir periode tertentu hasilnya
dapat di evaluasi dan di adakan penilaian terhadap program tersebut.
Ciri-ciri tujuan yang berguna;
Relevan, apabila tujuan program sesuai,
berhubungan dengan masalah yang hendak ditanggulangi.Dapat diamati, berarti
hasilnya mudah diamati.Seperti halnya kalau kita membangun gedung atau melatih
petugas suatu keterampilan tertentu, maka hasilnya mudah dilihat. Sebagai
contoh ”malnutrisi akan ditekan sampai 1% saja”, dapat diukur.
4) Mempelajari hambatan dan keterbatasan
Jenis hambatan dan keterbatasan;
Keterbatasan yang di hadapi dalam kegiatan
bias sederhana yaitu tiadanya sumber daya. Hal ini telah di bicarakan dalam bab
yang mengupas soal sumber daya.
Contoh;
Manusia; Tidak tertarik pada program, ada
kebutuhan lain yang lebih penting, atau tidak tersedianya tenaga yang terlatih
atau terampil.
Perlengkapan; Tidak tersedia atau
tidak dapat di beli, atau harganya mahal
Informasi ;Sulit
di dapat: tidak ada buku, dan tidak tersedia penasehat.
Dana ; hanya
sedikit dan tidak mencukupi.
Waktu ; tak
seorang pun punya waktu untuk memulai membuat rencana dan mengawasi.
5) Membuat rencana
Tujuan dan target sasaran telah tersusun. Tim kesehatan
bekerja sama dengan masyarakat, sekarang merencanakan bagaimana tujuan dan
target itu dapat dicapai. Mungkin ada beberapa cara untuk mencapainya, tetapi
mungkin juga hanya ada satu cara.
Kegiatan yang disusun dan digunakan untuk
mencapai tujuan sering disebut “strategi” strategi adalah istilah militer yang
berarti merencanakan dan menggunakan sumber daya yang ada sedemikian rupa
sehingga memberikan peluang berhasil yang paling besar.
Sebelum merencanakan kegiatan, perlu diingat untuk;
Ø Melihat perbedaan-perbedaan
strategi untuk mencapai tujuan;
Ø Menyeimbangkan
kebutuhan dengan sumber daya;
Ø Memilih rencana
kegiatan yang paling baik; LALU
Ø Menuliskan semua
kegiatan secara terinci, berdasarkan rencana kegiatan yang di pilih.
BAB II
KEPERWATAN PRIMER
Metode keperawatan Primer
Perawatan Primer ( Primary Nursing /
PN ) adalah metode pemberian asuhan keperawatan yang di tandai dengan
adanya keterikatan yang kuat dan terus menerus antar pasien dan perawat yang di
tugaskan dalam merencanakan dan melaksanakan asuhan keperawatan termasuk
berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya. Metode perawatan primer mendorong
praktik perawatan professional sebab ada kejelasan antara sipembuat rencana
asuhan keperawatan dan pelaksanaan asuhan keperawatan. Adapun yang melandasi
konsep dasar metode keperawatan primer adalah:
· Perawat bertanggung jawab dan bertanggung
gugat
· Perawat memiliki otonomi atas peran dan
fungsinya
· Keterlibatan pasien dan keluarga
Adapun tugas perawat primer adalah sebagai berikut:
· Menerima pasien
· Mengkaji kebutuhan pasien untuk menentukan
asuhan keperawatan yang akan di berikan
· Membuat tujuan perawatan
· Membuat rencana keperawatan
· Melaksanakan rencana yang telah di buat
· Mengkoordinasi pelayanan yang di berikan oleh
tim kesehatan maupun perawat lain
· Mengevaluasi keberhasilan asuhan
keperawatan yang telah di capai
· Menerima dan menyesuaikan rencana keperawatan
selanjutnya
· Menyiapkan penyuluhan pada pasien yang akan
pulang
Ketenagaan
· Setiap perawat primer adalah perawat “bed
side”
· Beban kasus pasien maksimum 6 orang untuk satu
perawat
· Pembagian pasien di lakukan oleh kepala
ruangan
· Perawat professional sebagai perawat primer
dan sebagai perawat professional lain/ non profesionalsebagai perawat asisten.
Kepala Ruangan
Sebagai konsultan dan pengendalian mutu asuhan
keperawatan yang di berikan oleh perawatan primer dan tugas kepala Ruangan
meliputi:
· Melaksanakan orientasi pada perawat baru
· Menyusun jadwal dinas memberi penugasan pada
perawat asisiten
· Mengevaluasi asuhan keperawatan
· Merencanakan pengembangan staf
Kelebihan dari perawatan primer yaitu seluruh
tim kesehatan akan merasa puas karena tugas perawatan dilakukan oleh personil
perawat yang bertugas secara menyeluruh. Demikian halnya pasien yang di rawat
akan puas karena dirawat dengan optimal sesuai dengan kebutuhannya.
Kelemahan perawatan primer yaitu bahwa asuhan
keperawatan primer hanya dapat di terapkan pada ruang perawatan yang memiliki
jumlah dan kualifikasi tenaga yang memadai. Jumlah perawat professional yang
memiliki latar belakang pendidikan, pengalaman kerja dan sikap professional
yang tinggi mutlak di perlukan ditambah dengan perawat asisiten yang cukup
Keperawatan primer ialah metode penugasan di
mana satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan
keperawatan pasien.Hal ini dilakukan mulai dari pasien masuk sampai keluar
rumah sakit.Keperawatan primer mendorong praktik kemandirian perawat,karena ada
kejelasan antara sipembuat rencana asuhan dan pelaksana. Metode primer ditandai
dengan adanya keterkaitan kuat dan teru-menerus antara pasien dan perawat yang
ditugaskan unutk merencanakan, melakukan dan mengkoordinasi asuhan keperawatan
selama pasien dirawat.
Secara garis besar, system keperawatan primer memiliki
kelebihan dan kekurangan sebagai betrikut :
Kelebihan :
- Bersifat kontinu dan komprehensif
- Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang
tinggi terhadap hasil dan memungkinkan pengembangan diri.
- Keuntungan antara lain terhadap pasien,
perawat, dokter, dan Rumah sakit (Gillies, 1989).
Selain itu, kelebihan yang dirasakan adalah
pasien merasa dihargai karena dipenuhi kebutuhannya secara individu. Selain
itu, asuhan yang diberikan bermutu tinggi dan akan tercapai pelayanan yang
efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi, informasi, dan advokasi.
Dokter
juga merasakan kepuasan dengan system/model primer kerena senantiasa
mendapatkan informasi tentang kondisi pasien yang selalu diperbaharui dan
komprehensif.
|
|
|
![]() |
a. Konsep dasar keperawatan primer adalah :
1. Ada tanggung jawab dan tanggung gugat ;
2. Ada otonomi ;
3. Ada ketertiban pasien dan keluarga ;
b. Tugas perawat primer
Tugas perwat primer
meliputi :
1. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien
secara komprehensif ;
2. Membuat tujuan dan rencana keperawatan;
3. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama
berdinas ;
4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan
pelayan yang diberikan oleh disiplin lain maupun perawat lain ;
5. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai ;
6. Menerima dan menyesuaikan rencana ;
7. Menyiapkan penyuluhan untuk kepulangan pasien
;
8. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial,
dengan lembaga sosial dimasyarakat ;
9. Membuat jadwal perjanjian klinik ;
10. Mengadakan kunjungan rumah ;
c. Peran kepala ruangan/bangsal
peran kepala
ruangan/bangsal dalam metode primer adalah :
1. Menjadi konsultan dan pengendali mutu perawat
primer ;
2. Member orientasi dan merencanakan
karyawan baru ;
3. Menyusun jadwal dan merencanakan karyawan baru
4. Menyusun jadwal dinas dan member penugasan
pada perawat asisten;
5. Melakukan evaluasi kerja ;
6. Merencanakan/menyelenggarakan pengembangan
staf;
7. Membuat 1-2 pasien untuk model agar dapat
mengenal hambatan yang terjadi.
d. Ketenagakerjaan dalam keperawatan primer
Ketenagakerjaan dalam
keperawatan primer adalah:
1. Setiap perawat primer adalah perawat bed side;
2. Beban kasus adalah 4-6 orang pasien untuk satu
perawat;
3. Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal;
4. Perawat primer di bantu oleh perawat
profesionalk lain maupun perawat nonprofessional sebagai perawat asisten.
RUMUSAN
Seseorang
harus mulai dengan rumusan tentang apa yang dianggap sebagai layanan primer.
Hampir dalam semua sistem, perawatan yang di barikan oleh
dokter-dokter dari bidang spesialisasi praktik keluarga, penyakit dalam, dan
penyakit akan dianggap sebagai pelayanan primer.
Banyak
spesialis kandungan dan kebidanan merasa bahwa mereka juga memberikan pelayanan
primer kepada pasien-pasien mereka. Mereka beragumentasi bahwa sering sekali
mereka adalah satu-satunya dokter yang ditemui oleh seorang wanita muda selama
bertahun-tahun. Ini memang benar untuk para wanita muda yang berkesehatan baik,
tetapi tidak selalu benar bila wanita tersebut mengalami masalah medis di luar
system reproduktifnya. Bagaimanapun, adanya sejumlah badan usaha kapitasi
layanan primer (yaitu yang menggunakan system penjaga gawang ) yang juga
melibatkan bidang kandungan dan kebidanan sebagai layanan primer dan memisahkan
layanan (dan mungkin kapitasinya) antara kebidanan dengan dokter ahli penyakit
dalam atau dokter keluarga. Badan-badan usaha yang menggunakan metode ini harus
merumuskan layanan apa yang harus di berikan oleh stiap bidang. Misalnya, kandungan/kebidanan
boleh melakukan apusan Pap dan pemeriksaan panggul, pemeriksaan kehamilan, dan
prosedur sterilisasi tanpa surat rujukan. Untuk masalah lain, pasien anggota
harus menemui dokter layanan primer untuk mendapat layanan perawatan atau surat
rujukan kepada spesialisasi lain dan bahkan mungkin mendapat rujukan kembali ke
spesialis kandungan/kebidanan yang telah ia pilih untuk memberikan layanan
diluar layanan yang disediakan oleh badan usaha, jadi seperti pilihan rujukan
ke pihak sendiri.
Pada
umumnya, mungkin akan lebih mudah untuk merumuskan layanan kandungan dan
kebinan sebagai layanan spesialis dan memperlakukannya sebagai bidang
spesialisasi lainnya. Untuk alasan pemasaran maupun penerimaan oleh masyarakat,
kebanyakan badan usaha membuat peraturan khusus untuk pemeriksaan apusan Pap
rutin dan layanan kebidanan sementara tetap memerlukan koordinasi dengan dokter
layanan primer untuk semua perawatan lainnya.
PENGEMBANGAN JARINGAN
KERJA
Badan
usaha yang masih muda atau baru dibentuk terutama akan memusatkan perhatian
pada pengembangan jaringan kerja. Badan usaha yang sudah matang akan lebih
memusatkan perhatian pada pemeliharaan jaringan kerja, meskipun rekrutmen untuk
mengisi area-area yang belum optimal akan selalu menjadi proses yang
berkelanjutan, terutama di masa-masa pertumbuhan yang tinggi.
Kemudahan
dalam pengembangan sebuah jaringan kerjakan dipengaruhi oleh banyak faktor.
Pasar yang sudah dipenuhi dengan badan-badan usaha layanan yang terkelola akan menimbulkan
kesulitan dalam rekrutmen dokter-dokter layanan primer (atau konsultan), jika
para penyedia layanan itu tidak sedang merasa butuh untuk melamar ke badan
usaha lain. Sebaliknya,persaingan bias begitu keras,atau mungkin ada begitu
banyak penyedia layanan (yang belum terpakai), sehingga rekrutmen akan menjadi
lebih mudah. Pada situasi manapun, rekrutmen dokter layanan primer untuk sebuah
panel terbuka sebaiknya dilakukan dengan cara pendekatan yang teratur. Tanpa
perencanaan yang matang, akan banyak waktu yang terbuang dan panel dokter bias
tidak sesuai dengan pilihan rumah sakit atau kebutuhan pasar.
DAFTAR PUSTAKA
Suyanto, SKp, M.Kep (2008) ; Kepemimpinan
dan manajemen keperawatan; Jogjakarta : MITRA CENDIKIA Press,
Peter R. Kongstvedt (2000) . Pokok-pokok
pengelolah usaha pelayanan kesehatan ; alih bahasa, susi purwoko;
editior, Huriawati Hartanto – Jakarta : EGC,
Rosemary Mc.MAHON,ELIZABETH BARTON (1999) .Manajemen
pelayanan kesehatanprimer edisi 2; alih bahasa, Poppy kumala ; editor,
Brahm U. Pendit. – Jakarta : EGC,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar