Teknologi Keperawatan


PACEMAKER

Pacemaker (pacu jantung) adalah suatu alat medis ditanam dalam tubuh yang mengunakan impulse listik yang dihantarkan oleh suatu elektroda untuk membuat jantung berkontraksi sehingga denyut jantung menjadi reguler. Tujuan utama pacemaker adalah membuat frekwensi denyut jantung menjadi normal baik yang disebabkan jantung pasien tersebut terlalu lambat maupun terjadinya blok pada sistem hantaran irama jantung. Alat pacemaker dewasa ini dapat diprogram dari luar dan memungkin dokter spesialis jantung untuk mengatur mode dari pacemaker yang sesuai dengan kondisi pasien. Beberapa pacemaker dikombinasikan dengan defibrillator (penghenti kejang jantung) dalam satu alat yang ditananmkan ke pasien. Ada pula pacemaker yang mempunyai beberapa elektrode sehingga bisa membuat kontraksi jantung pada beberapa tempat di jantung dengan tujuan untuk sinkronisasi kontraksi jantung pada pasien dengan lemah jantung fase lanjut (CRT= Cardiac Resynchronization Therapy).
Transvenous pacing (temporary pacemaker)
Transvenous pacing ketika digunakan sebagai temporary pacemaker adalah suatu alat pacu jantung sementara dimana kawat atau elektrode pacu jantung dimasukan melalui vena (pembuluh darah balik) biasanya melalui vena femoralis/ vena jugularis/ vena subclavia menuju atrium atau ventrikel kanan. Sedangkan generatornya ditempatkan diluar dan bersifat sementara pada kelainan yang dicurigai gangguan irama tersebut bersifat sementara ataupun sebagai tindakan emergensi sebelum pemasang permanent pacemaker (pacu jantung yang menetap).
http://www.mitrakeluarga.com/bekasibarat/wp-content/uploads/2012/04/pacemaker1.jpg
Permanent pacemaker
Pacujantung menetap adalah suatu alat medis yang ditanam dalam tubuh pasien beruapa kawat pacing yang ditanam dalam satu ruang atau beberapa ruang jantung melalui vena yang tepat dan dihubungkan generator dari pacu jantung tersebut yang ditanam dibawah kulit atau otot dada kanan atau kiri. Prosedure akan dipandu oleh mesin flouroskopi sehingga dokter spesialis jantung dapat melihat posisi dari kawat pacing yang akan diarahkan menuju ruang-ruang jantung.
Ada beberapa tipe dari pacu jantung permanen, yaitu :
·         Single-chamber pacemaker. Pada tipe ini kawat pacing hanya ada satu yang akan ditempatkan disalah satu ruang jantung yaitu atrium(serambi) atau ventrikel(bilik) sesuai pertimbangan dokter.
·         Dual-chamber pacemaker. Disini kawat pacing yang akan ditempatkan ada 2, satu ditempatkan di atrium dan satu di ventrikel. Tipe ini lebih fisiologis atau lebih mirip dengan cara kerja pacu jantung orang yang sehat dengan adanya koordinasi pemacuan antara atrium dan ventrikel.
·         Rate-responsive pacemaker.  Pacemaker tipe ini mempunyai sensor yang bisa mendeteksi aktifitas fisik pasien dan secara otomatis akan mengatur frekwensi kecepatan pemacuan sesuai dengan kebutuhan metabolisme pasien.
http://www.mitrakeluarga.com/bekasibarat/wp-content/uploads/2012/04/pacemaker2.jpg
Generator pacemaker adalah suatu alat medis yang tertutup rapat yang mengandung power suply biasanya baterei lithium, penyaring sensor yang akan menseleksi dan mendeteksi denyut pacu natural dari pasien yang diterima oleh kawat pacu jantung, komputer dari pacemaker yang mengatur segala hal dari kerja pacemaker dan sirkuit output yang akan mengeluarkan impuls listrik untuk menimbulkan pemacuan.
Bagian atau lapisan terluar pacemaker didesign dengan baik sehingga sangat jarang menimbulkan reaksi penolakan tubuh. Biasanya terbuat dari titanium.
Biventricular pacing atau Cardiac resyncronization therapy (BVP/CRT)
Adalah suatu pacemaker generasi baru yang akan memberi pemacuan yang sinkron antara jantung atas (atrium) dan bilik kanan dan bilik kiri. Ini ditujukan pada pasien-pasien fase lanjut gagal/lemah jantung dimana terjadi dissinkronisasi ruang-ruang jantung tersebut. Ada 3 kawat pacu yang akan dipasang yaitu ditempatkan di atrium kanan, ventrikel kanan dan ventrikel kiri melalui sinus coronarius. CRT sudah di indikasikan pada pasien gagal/lemah jantung dengan lebar kompleks QRS lebih atau samadengan 120 milisecond pada sadapan ECG.
Dewasa ini CRT juga dikombinasikan dengan implantable cardioverter defibrillator (ICD) hal ini untuk menekan resiko sudden death (kematian mendadak) yang diakibatkan kejadian ventrikel takikardi (VT) atau ventrikel fibrillasi pada pasien gagal/lemah jantung. Kombinasi CRT dan ICD ini disebut CRT-D
http://www.mitrakeluarga.com/bekasibarat/wp-content/uploads/2012/04/pacemaker3.jpg
Implantable Cardioverter-defibrillators (ICD)
Alat ini ditujukan untuk mencegah kejadian cardiac sudden death (kematian mendadak). ICD mempunyai kemampuan untuk mengatasi kelain irama jantung yang disebabkan ventrikular takikardia atau ventrikular fibrillasi. Alat ini akan memberikan terapi berupa pemacuan cepat atau overdrive pacing atau anti-tachicardia pacing (ATP) pada pasien dengan ventrikel takikardi ataupun memberikan terapi shock cardioversion atau defibrillation (kejut listrik) pada pasien ventrikel takikardi yang gagal diberikan ATP atau  pada pasien dengan ventrikel fibrillation (kejang jantung).
Pemasangan
Pemasangan pacemaker dengan operasi kecil dimana pasien akan diberikan asetesi lokal kecuali kondisi pasien mengharuskan dengan anestesi umum. Antibiotic biasanya akan diberikan untuk mencegah infeksi dan juga obat untuk membuat pasien relaks.  Sebagian besar  incisi akan dibuat di dada kiri pasien dan akan dibuat kantung untuk menempatkan alat pacemaker dibawah kulit. Kawat pacing akan dimasukan menuju jantung melalui vena atau pembuluh darah balik dada yang menuju jantung dengan dipandu oleh mesin flouroskopi. Proses operasi akan memakan waktu sekitar satu jam.
Pasien akan berada di RS untuk selama 2-3 hari untuk melanjutkan pemberian antibiotik dan perawatan luka pasca operasi. Akan dilakukan follow up check-up untuk menilai kerja dari pacemaker dengan alat yang disebut programer yang akan berkomunikasi dengan generator pacemeker dari luar. Rontgen dada akan dilakukan sehari setelah pemasangan untuk menilai posisi dari kawat pacing.
Pasien akan diberikan kartu identitas sementara yang akan memuat informasi data pasien seperti nama, keluhan atau diagnosa penyebab pemasangan pacemaker, dokter yang melakukan pemasangan dan RS mode dan jenis pacemaker yang ditanam. Kartu identitas yang tetap akan dikirim langsung dari pusat pabrikan ke alamat pasien.
Pasien sebaiknya menghindari mengangkat lengan dimana terdapat generator pacemaker melewati bahu selama 3 minggu pertama sesudah pemasangan pacemaker, dan hindari menggaruk-garuk sekitar tempat operasi jika merasa gatal karena akan berpotensi merubah kedudukan kawat pacu jantung.
http://www.mitrakeluarga.com/bekasibarat/wp-content/uploads/2012/04/pacemaker6.jpg http://www.mitrakeluarga.com/bekasibarat/wp-content/uploads/2012/04/pacemaker7.jpg
Hidup dengan pacemaker
Pasien yang sudah dipasang pacemaker harus secara periodik memeriksakan diri ke dokter spesialis jantung yang memasang untuk dievaluasi kondisi dari pacemakernya, biasanya 1 bulan setelah pemasangan dokter akan melakukan reprogram ulang terhadap generator pacemaker untuk meminimalkan energi yang diberikan agar baterei pacemaker bisa bertahan lama. Selanjutnya reprogram atau interogasi terhadap pacemaker dilakukan rutin setiap 6 bulan dengan menggunakan alat programer yang bisa berkomunikasi dengan generator pacemaker dari luar. Dokter akan mengevaluasi kondisi baterei, minimum energi yang dibutuhkan untuk pacing, impedance dan sensing dari aktifitas jantungnya.
http://www.mitrakeluarga.com/bekasibarat/wp-content/uploads/2012/04/pacemaker4.jpg
Alat programer atau remote monitor
Pasien harus menghindari medan magnet yang besar seperti detektor magnet pada bandara maupun hotel atau mall-mall besar. Serta pasien harus menghindari pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) karena akan menyebabkan kerudakan pada alat pacemaker. Kartu identitas pada pasien akan membantu pasien menghindari hal-hal tersebut. Medan magnet kecil seperti portable music player akan menginterference kerja pacemaker bila didekatkan beberapa inci dari letak pacemaker. Telepon seluler dengan output baterei kurang dari 3 watt dilaporkan tidak merusak impulse generator maupun mempengaruhi kerja pacemaker.
Komplikasi
Potensial komplikasi yang jarang terjadi namun bisa terjadi adalah pacemaker-mediated tachicardia (PMT) yaitu pemacuan jantung dari pacemaker menyebabkan adanya suatu sirkuit pemacuan yang repetitif didalam sistem hantaran listrik jantung, biasanya pasien akan mengeluh berdebar-debar. Namun ini akan bisa diatasi dengan reprogram ulang dari pacemaker tersebut oleh dokter spesialis jantung yang memasangnya.
http://www.mitrakeluarga.com/bekasibarat/wp-content/uploads/2012/04/pacemaker5.jpg
















Pemompa Insulin dan Alat Pacu Jantung Rawan Hacker

Para peneliti keamanan menemukan bahwa alat bantu medis seperti pemompa insulin dan alat pacu jantung rawan serangan hacker.

jantung,manusia,kesehatanCharles O'Rear/CORBIS
Para peneliti keamanan sistem menyatakan bahwa berbagai alat bantu medis perlu memperhatikan aspek keamanan, agar tidak menjadi korban keusilan para hacker.  Apalagi untuk alat medis implan yang penting fungsinya dalam menjaga nyawa pasien.
Selama ini berbagai peralatan medis mulai dari pemompa insulin untuk pasien diabetes, alat pacu jantung untuk pasien sakit jantung, dan defibrilator untuk penderita ritme jantung abnormal, ternyata memiliki titik rawan yang memungkinkannya dikendalikan secara diam-diam.
Peneliti dari firma keamanan McAfee, Barnaby Jack, menemukan bahwa sejumlah linknirkabel yang digunakan untuk mengoperasikan dan memperbaharui peralatan-peralatan medis berada dalam kondisi terbuka. Sehingga memungkinkan terjadinya penyusupan oleh para hacker.
Dalam waktu dua minggu Jack menemukan cara untuk memindai dan menyusupi alat pemompa insulin yang terhubung secara nirkabel. "Kami bisa menyusup ke sistem alat pemompa manapun dari jarak 91 meter," kata Jack. "Kami bisa mengatur pompa tersebut untuk membuka seluruh 300 unit penyimpan insulin dan kami bisa melakukannya tanpa bantuan nomor ID-nya."
Jack menjelaskan, penderita diabetes biasanya butuh 5-10 unit insulin setelah melahap makanan berat untuk membantu menstabilkan kadar gula darah. Jika alat pemompa disusupi sedemikian rupa, lalu dosis besar insulin disalurkan ke pembuluh darah pasien, maka dampaknya akan sangat membahayakan pasien.
Penelitian serupa yang dilakukan Profesor Kevin Fu, seorang ilmuwan komputer dari University of Massachusetts Amherst. Ia menemukan bahwa sinyal yang mengendalikan fungsi alat defibrilator jantung bisa ditangkap.
Dalam penelitiannya Profesor Fu menemukan bahwa defibrilator yang dicangkokan diuji menggunakan sinyal radio tertentu saat pertama kali ditanam di tubuh pasien. Sinyal tersebutlah yang mengatur aktif tidaknya alat tersebut.
Penelitian di laboratorium menunjukan bahwa sinyal tersebut bisa ditangkap saat disiarkan (broadcast). Dan saat disiarkannya kembali (re-broadcast) akan  mematikan alat tersebut.
Prof Fu mengungkap, terbatasnya usia baterai pada peralatan medis berimbas pada tidak disertakannya proses otentikasi atau enkripsi untuk melindungi sinyal yang diteruskan ke dan dari perangkat, menyebabkannya tetap terbuka dan berpotensi diserang di kemudian hari.
Prof Fu menegaskan agar temuan ini diperhatikan dan ditangani dengan serius oleh para pemanufaktur peralatan medis. "Peralatan medis masa depan akan makin terkoneksi, makin terkoneksi dengan internet dan akan menggunakan lebih banyak teknologi nirkabel," ujarnya.
Sementara itu pihak regulator medis dan kesehatan di Inggris Raya memastikan bahwa pihaknya tidak pernah menerima laporan terkait peralatan medis yang disusupi aksihacker.
Pihak regulator mengaku sangat memperhatikan keselamatan dan performa seluruh peralatan medis dan melakukan tindakan untuk memastikan keselamatan para pasien.
(
Ni Ketut Susrini. Sumber: BBC)




UJI COBA ALAT PACU JANTUNG.

Para ahli bedah mencoba memperbaiki gangguan jantung dengan mengecilkan organ itu. Di laboratoriom sebagai sampel uji coba dipilih tikus dan anjing.  Tujuan penelitian ini untuk memperpanjang usia hidup kedua hewan itu. Hilangnya kemampuan jantung memompa darah , membuat jantung dipenuhi banyak darah dan teregang.
BBC melaporkan, para ahli bedah dari Liverpool Heart and Chest Hospital dan The Royal Liverpool University Hospital menempatkan alat mirip pacu jantung di saraf yang berfungsi menjalankan jantung. Rangsangan elektrik alat itu melindungi jantung dari efek hormon adrenalin yang membuat jantung berpacu kencang dan cepat.
Dengan demikian, jantung akan berhenti membesar dan mengecil. Dr Jay Wright,  konsultan jantung menuturkan kepada BBC,  Sabtu ( 28/4 ). Dikatakan sekitar 100 orang akan menjalani uji coba prosedur itu di 30 rumah sakit di seluruh dunia. ( BBC/INE ).







Penanaman Alat Pacu Jantung

Pendahuluan
Masalah irama jantung (aritmia) terjadi ketika sinyal listrik yang diproduksi jantung Anda yang mengatur detak jantung tidak berfungsi dengan semestinya, menyebabkan jantung Anda berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.
Usia meningkatkan kemungkinan terjadinya aritmia. Ini bisa terjadi pada orang yang tidak memiliki penyakit jantung sekalipun.
Beberapa jenis aritmia tidak berbahaya, walaupun jenis lainnya, seperti ventrikular takikardia (detak jantung cepat), serius dan bahkan membahayakan jiwa.
Alat pacu mewakili salah satu yang pertama dan terapi bukan farmakologi yang paling sukses untuk aritmia. Ribuan alat pacu ditanam sejak alat pacu yang pertama ditanam tahun 1958 oleh Elmquist dan Senning. Obat-obatan tidak lagi digunakan kecuali pada kondisi sangat akut sebelum penanaman alat pacu sementara atau permanen.

Apa itu alat pacu jantung
Alat pacu jantung adalah alat yang digunakan untuk mengatur detak jantung.
Jika Anda ditemukan memiliki detak jantung terlalu lambat, alat pacu bisa ditanam dalam tubuh untuk menggantikan fungsi tersebut. Alat elektronik kecil ini secara otomatis mengawasi dan mengatur detak jantung, dengan mengalirkan sinyal listrik untuk merangsang jantung ketika berdetak terlalu pelan.
Alat pacu terdiri dari timah pacu dan generator nadi. Alat pacu berbilik satu hanya memiliki timah single sedangkan alat pacu berbilik dua memiliki satu timah di atrium dan lainnya di ventrikel.
Indikasi alat pacu saat ini sangat maju. Indikasi alat pacu yang sangat penting bagaimanapun juga tetap jantung tersumbat dan sindrom sakit sinus meliputi 95% indikasi alat pacu ditanam di Singapura. Pada survei alat pacu terakhir tahun 2005, tingkat penanaman 91 per juta. Dengan populasi penduduk tua, kami memperhitungkan bahwa kebutuhan penanaman alat pacu di Singapura akan meningkat. Di Eropa, Jepang dan Amrika, tingkat penanaman hampir 300-1000 per juta.
http://www.nhcs.com.sg/SiteCollectionImages/NHCS_Pacemaker.JPG

Bagaimana prosedur dilakukan
Prosedur dilakukan di bawah bius lokal. Sayatan kulit dibuat di bawah selangkang, biasanya di bagian kiri. Kantung berisi alat pacu dibuat. Vena di belakang selangkang dilubangi dan melalui vena ini, timah pacu diletakkan ke bilik jantung. Timah pacu kemudian disambungkan ke generator detak dan sistem keseluruhan ditempatkan dalam kantung yang tersedia. Sebagian besar pasien keluar rumah sakit dalam 24 hingga 48 jam setelah penanaman alat pacu.
Penanaman alat pacu dapat dilakukan dengan tingkat kematian minimal dan tanpa tingkat kematian. Resiko prosedur secara umum sekitar 1%, termasuk perdarahan, pneumotoraks (paru-paru bocor), perforasi jantung, resiko infeksi jangka panjang dan malfungsi alat. Sekarang penanaman ini rutin pada sebagian besar pasien tanpa memandang usia sepanjang mereka memiliki indikasi yang sesuai dan ketahanan hidup sekurangnya 6 bulan.

Perawatan sesudah
Pasien perlu membawa kartu identifikasi ICD untuk mengindikasikan jenis alat pacu yang ditanam. Alat semacam sistem anti maling di toko, bandar udara dan detektor metal mungkin terpengaruh dengan kerja alat ini walaupun kemungkinan terjadinya jarang.
Oven microwave dan peralatan rumah tangga lainnya biasanya tidak terpengaruh dengan fungsi alat ini. Namun, telepon genggam harus diletakkan lebih dari 15 cm dari alat pacu untuk mencegah gangguan.
Pasien dengan alat pacu harus selalu memberitahu dokter atau dokter gigi sebelum melakukan prosedur dimana penggunaan peralatan elektronik dan medis mungkin terganggu. 

Perlu informasi mendalam?

Akses bagian Kondisi & Pengobatan kami untuk topik yang berhubungan dengan Abnormal Heart Rhythm (Arrhythmia)Adult Congenital Heart DiseaseCoronary Artery DiseaseHeart FailureICD ImplantationSudden Cardiac Death dan Valvular Heart Disease.

Dimana untuk Mencari Pengobatan
Institusi medis di SingHealth yang menyediakan konsultasi dan peobatan untuk kondisi ini termasuk: 
1.
National Heart Centre Singapore
17 Third Hospital Avenue, Mistri Wing, Singapore 168752  
Tel
:
+65 6236 7438
Email
:
2.
KK Women's and Children's Hospital
100 Bukit Timah Road Singapore 229899 
Tel
:
+65 6394 8888
Email
:














Indikasi Pemakaian.
Alat pacu jantung Guidant di indikasikan untuk kondisi berikut:
Permanent tingkat kedua atau ketiga AV Block dengan gejala dan serangan yang sangat mengganggu.
Bilateral bundle branch block bergejala.
Disfungsi sinus node bergejala dan serangan yang sangat mengganggu dengan/ tidak dengan asosiasi ke AV conduction disorder (contoh: sinus bradycardia, sinus arrest, sinoatrial block).
Sindrom bradycardia- tachycardia, untuk mencegah bradycardia bergejala atau beberapa bentuk dari tachyarrhytmia bergejala.
Sindrom Neurovascular (vaso-vagal) atau sindrom hipersensitif carotid sinus.
Adaptive-rate pacing di indikasikan untuk pasien yang bisa memanfaatkan pacing dengan rate lebih tinggi sebanding dengan bertambahnya tingkat aktifitas fisik.

Alat pacu jantung Guidant dual-chamber (alat pacu jantung dengan dua lead/ kabel) dan mode untuk atrial tracking diindikasikan untuk pasien yang memerlukan perawatan AV Synchrony. Alat pacu jantung dual chamber dispesifikasikan untuk indikasi/ perawatan kondisi berikut:

Conduction disorder yang membutuhkan restorasi dari AV Synchrony, termasuk beberapa tingkat dari AV block.
VVI Intolerance (contoh: sindrom pacu jantung) pada persistent sinus rhythm
Cardiac output yang rendah/ congestive heart failure (gagal jantung) sekunder dari bradycardia.

Kontra-Indikasi
Alat pacu jantung Guidant berkontra indikasi untuk aplikasi seperti berikut:
Pasien dengan unipolar pacing lead (kabel) dan memiliki ICD (Implanted Cardioverter- Defibrillator) karena dapat menyebabkan atau menghambat penghantaran dari terapi ICD
Pemacuan jantung single chamber pada atrium/ serambi kanan pada pasien dengan AV nodal conduction yang tidak berfungsi
Mode atrial tracking pada pasien dengan refractory atrial tachyarrhythmia kronis (atrial fibrillation/ flutter) yang dapat mencetus pemacuan ventrikel/ bilik
Pemacuan atrial/ serambi dual chamber atau single chamber pada pasien dengan refractory atrial tachyarrhythmia kronis
Pemacuan yang asynchronius (atau adanya kemungkinan) adanya kompetisi antara irama alami jantung dan irama hasi pemacuan alat pacu jantung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar